25 April 2024

DAFTAR STUDI MAGISTER (S2) ITB

Udah lama banget ga nulis disini, tiba-tiba kepikiran buat nulis perjalanan pendaftaran magister di ITB karena kemarin nyari-nyari informasinya lumayan susah. Hopefully ini bakal membantu.
Jadi sumber informasi pendaftaran itu ada di link https://admission.itb.ac.id/info/info-pendaftaran-program-pascasarjana/ dengan jadwal yang berbeda-beda dan tiap semesternya ada beberapa gelombang. Ohiya ITB buka pendaftaran sekolah pascasarjana di setiap semester jadi ada yang ganjil dan genap. Setau aku sekitar bulan Februari-Juli dan November-Januari #cmiiw

Lalu ada 3 tahap pendaftaran
1. Seleksi kelengkapan dokumen
2. Seleksi lolos nilai UPDA ITB/TPA Bappenas + ELPT ITB
3. Seleksi kemampuan akademik di program studi

Untuk tahap pertama semuanya sudah jelas di link pendaftaran beserta berkas apa aja yang perlu di siapin, silahkan cek link pendaftaran. Yang mau aku jelasin di sini itu untuk tahap kedua

A. UPDA ITB/TPA Bappenas
Test ini bisa dilaksanakan di ITB ataupun ikut test bappenas. In my case, aku ikut test yang dilaksanakan ITB yaitu UPDA. Test ini isinya sama aja kaya test bapenas karena aku belajar dari youtube test TPA Bapenas dan ga beda jauh. Kemampuan memecahkan soal soal matematika yang menurut aku perlu pemahaman dan latihan yang banyak, di bilang susah ya lumayan apalagi ada waktunya dengan soal yang lumayan banyak. Tapi alhamdulillah lolos 1x nyoba. Pendaftarannya ada di link http://rupda.itb.ac.id/ biayanya Rp. 400.000. Nilai minimum untuk lolos yaitu 475.

B. ELPT ITB
Test ini bisa dilaksanakan di ITB ataupun test bahasa inggris lainnya seperti TOEFL dll. Aku sendiri ikut ELPT ITB dan soalnya seperti toefl pada umumnya. Nilai minimum kelulusan 77 dan biayannya Rp. 400.000 untuk yang online, dan yang offline Rp. 250.000 kalau ga salah. Untuk link pendaftaran ada di https://psdm.itb.ac.id/informasi-test-elpt/#daftarelpt 

Kedua sertifikat test tersebut berlaku selama 2 tahun, jadi bisa digunakan untuk pendaftaran kapan saja selama 2 tahun. Setelah memenuhi syarat, bisa lanjut ke tahap 3 yaitu pendaftaran studi magister.

3. Pendaftaran
Pendaftaran dilakasanakan sesuai gelombang, perlu beberapa kali cross check jadwal karena tidak
semua prodi membuka pendaftaran di setiap gelombang kaya gambar di bawah ini.

Pendaftaran ini ada di link https://admission.itb.ac.id/registration/pascasarjana untuk melengkapi dokumen dokumen yang diperlukan dan maju ke test program studi. Biayanya Rp. 600.000 dan setelah itu akan ada test tulis serta test wawancara prodi. Di pendaftaran ini kita sudah memilih sub program studi, jadi sebaiknya research dulu kalian mau ambil sub program studi apa ke alumni yang bersangkutan. Tapi, ga menutup kemungkinan untuk ganti sub program studi ketika wawancara karena arahan dari dosennya. Lalu di tahap ini juga akan submit statement of purposes atau pernyataan tujuan, ya seperti essay motivasi kenapa ambil program studi tersebut. Untuk pertanyaan tujuan itu ada beberapa pertanyaan yang perlu kita jawab.

Untuk test program studi tertulis yaitu mengenai pengetahuan umum program studi kita, menurut aku pemahaman kita saat s1 program studi tersebut, untuk aku yang linear jurusannya, cukup mudah. Lalu untuk wawancara yaitu mengenai motivasi studi, rencana penelitian, pemahaman tentang sub program studi yang dituju, dan biaya pendidikan. Setelah itu tinggal menunggu pengumuman.

Kalau ada pertanyaan lain, hit me on instagram : @nafririzka
Semoga membantu!!


21 Mei 2021

Quarantine Things

 OMG 2 tahun ga nulis blog. Haiii diary kuuu...

Kali ini mau cerita struggle hidup saat masa pandemi.

Di postingan terakhir aku cerita kalo aku udah jadi maba. Welcoming uni life.

Jadi pandemi covid 19 ini muncul pertama di akhir tahun 2019 di Wuhan China, dan masuk ke Indonesia sekitar bulan Maret 2020. Which is aku semester 2 kuliah. Waktu itu aku lagi UTS hahaha dan selesai uts di liburin "2 minggu". Setelah itu kuliah di lanjutin dengan cara online. Tiba-tiba aku mau semester 5 wow.

Jujur aja susah banget belajar secara online, terutama aku kuliah teknik yang harusnya tuh lebih mudah belajar langsung. IP ku anjlok di semester 3 sadddd. But its ok.

Kita kemana-mana pake masker dan selalu bawa hand sanitizer. (Siapa tau ini jadi cerita yang bisa di baca nanti). Kegiatan yang membuat kerumunan dikurangi. Jadi udah lama banget ga nonton konser. Lebaran juga tertib sesuai protokol kesehatan. 

Sekarang di pertengahan 2021 lagi dijalankan program vaksinasi. Tapi sampai hari dimana aku nulis ini, aku belum kedapetan di vaksin. Padahal katanya kuliah mulai offline semester depan. 

Susah banget ketemu temen-temen dan juga sodara. padahal kita kangen dan bosen banget di rumah terus. Masa-masa termuak aku itu ada di awal tahun 2021, sekarang udah santai aja dan warga juga mulai hidup berdampingan dengan covid 19. Udah mulai bisa beraktivitas lebih banyak tapi tetep prokes. 

Aku sih sibukin diri sama kuliah, organisasi di kampus dan juga banyak diskusi sama temen-temen SMP ku, karena temenku di rumah cuma mereka xixi.

Update itu aja sihh.. moment-moment menarik di hidup aku.

Semoga cepet hilang virusnya dan bisa beraktivitas normal lagi.

See u, Bye




9 April 2019

Perempuan Jadi Anak Teknik?

Seperti yang kita ketahui, masih banyak stigma yang beredar di masyarakat kalau mahasiswa teknik itu kebanyakan anak laki-laki. Dan kayanya aneh kalau ngedenger anak perempuan mau jadi anak teknik. But, why not?

Gua pribadi pengen banget sekolah teknik karena bokap gua lulusan teknik.
Jadi info yang gua dapet kebanyakan teknik lagi, teknik lagi.
Mungkin kalo keluarga besar ga kaget ngedenger gua mau jadi anak teknik, tapi temen-temen gua?
Kebanyakan kaget gitu dengernya, terutama gua maunya ambil teknik sipil.
Yang kalo kata orang lain, nanti ngaduk semen doang. lol.

Selama gua punya temen perempuan pun sejauh-jauhnya jadi anak teknik itu palingan teknik pangan, informatika, arsitektur, planologi. Dan orang lain menganggap jurusan tersebut lebih maklum dijamah perempuan.

Kebetulan juga gua anaknya ga tomboy, bahkan perempuan yang kalo kata orang kukunya cantik, rajin skin care, kalo hang out "lumayan" dandan. Jadi kesan mereka, gua tuh ga cocok banget lah jadi anak teknik.

Setelah kelas 3 SMA ya biasanya mulai ter kotak-kotak pertemanan yang mirip-mirip prodi pilihannya nanti. Biasanya gara-gara sama pemilihan mapel UN nya.
Karena gua mau jadi anak teknik, ya pikiran gua ga jauh dari UN fisika dong, kebetulan guru BK gua di sekolah pun menyarankan ambil pilihan yang linear dengan prodi pilihan di univ nanti.
Jadilah, kalo belajar ketemunya sama orang-orang yang ambis Fisika, dan banyak dari mereka mau jurusan teknik nantinya. Dan bener aja, perempuan banding laki-laki adalah 3 : 10.
Apalagi di jurusan tekniknya sendiri nanti, perbandingannya ga akan jauh beda lah ya.

Perempuan-perempuan yang beneran jadi anak teknik nantinya pasti adalah perempuan-perempuan yang teguh pendiriannya, karena banyak yang gugur di tengah jalan, karena persepsi orang lain plus hasutan-hasutan orang lain.
Sebenernya gua juga bosen sih ngedenger orang lain yang suka ngeremehin "perempuan ga akan sehebat laki-laki juga kalo masuk teknik" like whaatttttt??

Banyak juga kok perempuan yang punya tenaga setangguh laki-laki, kalo emang jurusan teknik terkesan laki banget, dan bukan berarti otak perempuan ga sampe buat belajar teknik.

Ayolah mulai support apapun itu pilihan orang, jangan bisanya men judge apalagi ngejatohin mimpi orang lain.

20 Oktober 2018

Steps To Reach Your Dream

1. Make some targets
 Try to understand who are you, what the purpose of your life, what's work good and bad on you. List it on your journal book.
2. Make plan a b c
3. Try!
 You can study hard, take some course, join some organizations and be a volunteer for some event, meet new person, etc.
4. Prays
5. Always keep in touch with education
 It will help you know something new, and you can solve some problem with your education. You can read some new books, magazine and articles.
 6. Believe and be confident.
 Because everyone has their own magic.

Highschool Story ( SMA Bukan Masa Paling Indah)

Banyak orang bilang, SMA itu masa paling indah.
Tapi omongan itu ga berlaku buat gua.


Gua sekolah di salah satu SMA negeri favorit di kota gua tinggal. Gua lolos jalur prestasi saat itu. Padahal NEM gua cukup untuk daftar di jalur reguler. Tapi, guru SMP gua bilang, kalo gua harus dapetin kuota japres dan memberikan 1 bangku untuk temen SMP gua di jalur reguler.

Gua masuk kelas yang bisa dibilang kelas unggulannya, walaupun judulnya bukan unggulan. Kenapa? karena orang-orang disana hedon belajarnya. Jujur aja gua kaget dengan suasana seperti itu, dimana waktu gua SMP kerjaan gua cuma main.

Awalnya, nilai-nilai ulangan gua doremi. Dan gua belom bisa move on dari kehidupan SMP jadi, ya masih kaya dulu, kebanyakan santainya.

Semester 2 gua mulai belajar untuk atur strategi belajar yang baik, jatuh bangun gua pahami guru gua satu persatu. Materi pelajaran apalagi. Cita-cita gua jadi insinyur dari dulu. Jadi, menurut gua, gua harus suka dan jago fisika. Suka fisika tapi kalo ngerjain soal masih suka salah, eh ga nyangka gua jadi anak emasnya guru fisika. Pas semester 2 itu, gua dapet nilai fisika besar di rapot, gua bingung itu nilai darimana. Tapi temen-temen gua yang jauh lebih pinter ya nilainya juga jauh lebih besar dari gua. Mau protes tapi rezeki jangan di tolak. Jujur gua sempet nangis memikirkan nasib nilai itu di semester-semester berikutnya. Apalagi guru kesayangan gua ini pensiun di semester berikutnya.

Masuk semester 3 persaingan di kelas makin sengit. Semenjak SMA ga pernah gua kenal yang namanya nyontek saat ulangan. Ke temen, ke buku atau apapun. Nanya pun ga ada. Emang bagus sih, cuma ya kalian bayangin selama 6 semester gua berjuang untuk hidup gua sendirian.

Banyak banget yang pinter walaupun mereka bisa sans. Gua? ga bisa. Harus rajin kalau mau pinter. Gua sering banget begadang buat nugas dan belajar. Semenjak SMA tidur 6 jam udah bisa bersyukur. Dan seberat itu gua usaha, gua belom bisa melompati mereka-mereka yang udah pinter dari sononya.

Karena persaingan yang terlalu sengit gini, gua jadi menilai temen-temen gua mulai tidak berprikemanusiaan sebagai anak SMA. Mulai sikut-menyikut dalam hal pelajaran. Ada yang jadi deketin yang pinter buat dapet nilai bagus, dan bener aja, nilainya melebihi yang pinter. Lama kelamaan terbukti di rapot, nilai-nilai kesusul sama yang licik.

Gua punya satu temen yang kerjaannya bikin patah semangat orang lain. Dulu gua deket sama dia, tapi makin hari makin jadi kelakuannya, ya dikit-dikit gua jauhin.
Kalo kita cerita ke dia tentang mimpi kita, dia suka bilang "pikirin lagi" "aku sih bakal ngaca sama diri sendiri" awalnya gua pikir ya bener, tapi setiap gua cerita kok dia jawabannya gitu terus. Ga ada ngedukung-dukungnya.

Keadaan kaya gini yang sering bikin gua stress sampe nangis dan segala macemnya. Karena suasana belajar yang terlalu berlebihan dan gua ga bisa percaya sama seseorang untuk dijadikan teman dekat.

Masuk di semester 5 kejadian buruk menimpa gua. Gua sakit parah dan ga sekolah selama 1 bulan.
Komplikasi dan lama sembuh, karena gua tetep belajar dan nugas pas lagi sakit. Masih belum tau kenapa sebabnya, hipotesis pertama adalah gua kecapean dan stress.

Pas masuk sekolah ya ketinggalan pelajaran, kerjaannya ngejar-ngejar guru buat ngumpulin tugas yng belom dan ulangan susulan. Hal terdepresi dalam hidup gua selama menjalani hidup.

Disaat itu juga, mungkin Allah buat gua jadi lebih dewasa. Gua bahkan nemuin mana orang baik mana orang jahat. Mana yang masih berprikemanusiaan dan engga. Karena saat itu gua bener-bener butuh pertolongan. Dan hanya segelintir orang yang mau bantu gua ngejar ketertinggalan. Mungkin mereka seneng kalo gua sakit dan ketinggalan ini itu, tapi entahlah yang jelas gua sangat amat sakit hati sama sikap orang yang kaya gitu.

Saat itu juga, gua belajar paitnya hidup, dimana ga semua yang lu rencanain bakal sesuai dan juga ga semua orang punya rasa simpati. Katanya SMA masa-masanya di bolak-balikin hati dan di belok-belokin hidup. Gua udah lewatin yang pertama. Semoga lebih kuat di cobaan yang selanjutnya.

Walaupun bukan masa paling indah, gua bersyukur masih ada keluarga dan teman dekat yang selalu support, juga orang-orang baik dan masih punya rasa simpati sama gua.

10 April 2018

Healthier from inside

Haii sebelumnya disclaimer buat tulisan kali ini mau pake "aku" ga kaya tulisan biasa hehehe. Karena setelah dibaca-baca kayanya aku galak banget gitu ya, sorry.

Nah buat tulisan sekarang, yaitu lanjutan dari cerita-cerita sebelumnya. Kalo kalian belum baca coba di baca dulu ya post aku sebelumnya.

Nyembuhin jerawat itu ga cuma dari luar tapi dari dalem juga. Masalah ini penting banget buat kita, untuk teliti sama apa yang kita konsumsi.

Setelah aku pahami obat-obat yang sering dokter kasih buat masalah jerawat, biasanya mereka kasih kita antibiotik dan vitamin, bisa vitamin e atau c.

Sesuai manfaatnya, antibiotik berguna buat stop perkembangan bakteri. Dan vitamin, yang aku baca di internet sih buat membantu pengaturan proses kegiatan tubuh.

Jadi menurut aku, jerawat bisa di karenakan adanya bakteri yang jahat di dalem tubuh kita dan vitamin penting buat ngejaga biar kulit tetep sehat, ya sama aja kaya badan kita kalau lagi kurang enak dan kayanya udah mau sakit gitu, butuh vitamin.

So,, yang sangat penting adalah menjaga makanan. Bisa aja jerawat itu rambu-rambu kalo badan kita sebenernya lagi kurang sehat. Kalian bisa pelajarin sendiri sebenernya badan kalian itu ga cocok sama makanan apa yang ternyata bisa bikin kulit kalian jerawatan.
Aku pribadi baru tau kondisi tubuh aku sekarang-sekarang ini.

Sekarang aku mau cerita, gimana bisa ngerti tentang kondisi badan aku sendiri.
Aku itu anak sekolahan yang dulu atau sekarang ya kadang-kadang suka jajan sembarangan. Aku suka beli jajanan kaya kripik pedes dan itu berminyak ya guys, dan makanan apapun aku kasih bumbu, msg deh kayanya itu. Kalian seharusnya tau bahaya msg hehehe.
Suatu hari aku sakit tenggorokan dan bikin badan jadi panas karena radang kan. Aku memutuskan untuk stop jajanan yang berbumbu dan gorengan selama kurang lebih 1 minggu sampe aku bisa sembuh total. Yang aku dapetin, bukan cuma sembuh sakit tenggorokannya, tapi jerawat aku juga ga nambah terus. Saat itu juga aku menemukan kalo sumber jerawat aku selama ini salah satunya adalah msg. Jadi, buat kalian yang baca ini dan masih suka jajan sembarangan, coba di perhatiin lagi ya jajanannya.

Terus ada faktor lain yang bisa bikin aku jerawatan yaitu kalo aku terlalu banyak konsumsi makanan manis, apalagi coklat bar gitu aku ga bisa makan banyak karena langsung sakit ke mukanya, kalo dikit aja sih masih boleh. Terus ga cocok sama produk susu tertentu, ada yang langsung banget bikin jerawatan ada juga yang kalau di konsumsi secukupnya bakalan baik-baik aja asal jangan kebanyakan.

Minum air putih yang banyak juga ngebantu banget buat detox. Sehari aku minum air putih 1 liter lebih.

Terus juga pola tidur dan tidur yang cukup ngaruh banget. Saat aku tidur cuma 5 jam atau kurang biasanya besoknya langsung jerawatan. Jadi kalo ga butuh-butuh banget begadang lebih baik tidak.

Mungkin ada beberapa makanan yang bawa bakteri atau memang ga cocok sama kulit kita, jadi dari sekarang kita harus pelajari kondisi tubuh kita masing-masing.

Untuk vitamin bisa kita konsumsi dari vitamin yang ada di drugstore atau yang paling gampang dan enak, ya makan aja buah buahan.

Dari tulisan-tulisan sebelumnya itu adalah pengalaman aku, semoga bermanfaat buat kalian yang baca. Belum tentu yang cocok di aku juga cocok di kalian, karena kondisi semua orang beda-beda.

9 April 2018

Skin Care


Gua balik lagi, karena lagi mood nulis.
Jadi kalo kalian belum baca cerita gua melawan jerawat, kalian harus baca dulu post gua yang sebelumnya biar lebih rinci.
Dan ini dia kelanjutan ceritanya

Jadi sesuai yang gua bilang sebelumnya, sekarang gua lagi ga konsumsi obat dokter, dari dokter yang gua pake itu cuma salep.

Yo kita bahas skin care gua

Pagi
1.Cuci muka pake acnes creamy wash
Image result for acnes creamy wash
2. Pake minyak zaitun mustika ratu dikit aja biar lembab
Related image
3. Tint sunscreen dari acnes
Image result for acnes sunscreen
4. Kadang di tutup bedak lagi, pake bedak bayi aja
Image result for bedak bayi




Malem/sore setelah pulang sekolah

1.Bersihin semuanya pake Viva milk cleanser gua pake yg lemon tapi bebas sih sukanya yg mana
Image result for viva milk cleanser lemon
2.Cuci muka lagi pake acnes creamy wash
3. Pake salep dokter

Dari produk yang gua kasih, inshaAllah harganya murah-murah,
Buat produk produknya sendiri ini honest review dari gua ya guys.
1.Acnes creamy wash
Yang gua notice dari cuci muka ini tuh pertama bikin kulit muka bersih, bebas minyak tapi ga bikin ketarik gitu kulitnya terus lama kelamaan kaya bikin cerah muka gitu sih menurut gua hehehe.
2.Minyak zaitun mustika ratu
Bikin lembab, tapi lama-lama bikin kulit muka oily.
3. Tint sunscreen dari acnes
Bagus banget karena ngelindungin dari sinar matahari, bikin putih juga + ga jerawatan. Tapi produk ini kalo kena keringet atau air bakalan langsung ilang. Atau semua produk gitu ya?hehehe
4. Milk cleanser viva
Selalu cocok npake milk cleanser dari viva mau variant yang manapun ga ngerti kenapa. Bersih dan tetep lembab.


Nah buat mingguannya gitu kita harus banget maskeran biar hasilnya makin maksimal
Yang sering gua pake itu masker organik yang bikin sendiri gitu. Masker kopi ditambah susu, atau masker tomat atau masker putih telur. Atau kalo kalian percaya sama produk masker yang ada di drugstore atau supermarket gitu boleh aja kok.

Nah sembuhnya jerawat gua juga bukan cuma karena produk-produk skincare yang udah gua kasih tadi. Ada lagi faktor lain dan mungkin gua ceritain di cerita selanjutnya.

Semoga bermanfaat.

Struggle with acne

Jadi yang mau gua bahas sekarang adalah masalah jerawat.
Gua udah struggle banget sama jerawat dari sd guys fyi. Kalo gasalah sekitar kelas 4 sd dan sekarang gua udah mau kelas 12. Jadi berapa taun? 8 tahunan gitu mantap kan.

Awalnya pas kelas 4 tuh gua suka brentusan di jidat kalo habis keringetan. Nyokap bilang itu biang keringet jadi biarin aja. Gitu terus sampe kelas 5 sd. Suatu ketika pas kelas 5 sd, mohon maaf gua bawa nama produk, clean&clear kaya ada apa ya namanya.. workshop? pokoknya mereka ngasih tau kita tentang cara bersihin muka, DANNN yang harus di garis bawahi disini adalah mereka ngebagiin produk mereka secara gratis ke kita-kita. Anak kelas 5 sd loh guys. Terus gua bawa balik dong. Nyokap gua pas tau marah-marah dan menekankan ke gua untuk tidak mencoba produk tsb. Awalnya gua nurut aja. Eh temen gua yang bernamakan lala bilang dia udah pake produknya dan katanya bikin adem. Gua liat dong kulit muka si lala cakep cakep aja, gua kira gara-gara tuh produk, padahal dari sononya emang udah cakep. Balik sekolah gua pake tu produk, dan kalian tau apa yang gua dapatkan? muka gua jadi panas gitu.Gua ga nyalahin produknya, karena emang buat masalah kaya gini tuh cocok cocokan. Besoknya gua jerawatan di jidat. Nyokap gua tuh sepertinya bisa menerawang, karena tanpa gua kasih tau juga doi tau gua abis pake produk tsb, ya gua di marahin deh. Dan ternyata produk itu sangat amat memicu jerawat di kulit gua gengs. Gua bener bener cuma nyoba sekali dan ga dipake lagi.

Singkat cerita sampe kelas 6 sd gua kaya gitu terus jerawatan di jidat dan mereka ga pernah gua apa-apain, gua cuma cuci muka pake air biasa.
Nah pas kelas 6 sd ini, gua menjadi orang yang selalu ada di luar rumah, karena gua sekolah sampe jam 3 kemudian dilanjut les sampai maghrib. Kebayang sekucel apa pas gua balik?
Gua tipe orang ambis jadi mungkin pengaruh juga ke hormon, gua juga cewe-cewe centil yang suka naksir naksir gitu sama cowo pas kelas 6 sd. Ditambah gua selalu ada di luar rumah. Panas terik, hujan badai gua terobos tanpa pake produk apapun di kulit gua. Gua selalu berkendara pake angkot dan ojeg. Rambut gua panjang sepunggung bayangin pas naik ojeg tanpa helm. Ya bisa di bayangkan sejahat itu gua memperlakukan kulit gua.

Saat semester 2 kelas 6, gua makin betah nongkrong di tempat les bersama geng gua. Dan salah seorang dari geng gua yang bernama aulia pake produk cuci muka garnier. Kalo les ni orang pasti bawa begituan dan alhasil sabunnya dipake berjamaah. Gua ikutan? of corz duhh. Yang lemon tau ga si? seger parah kalo abis pake begituan. Cocok aja tapi ga ngilangin jerawat gua.

Kemudian nyokap gua memperkenalkan gua dengan benda bernama lulur, gua inget nyokap suka banget merk herborist bahkan sampe sekarang. Dan nyokap gua memberi tau bahwa benda tersebut bisa di pakai ke muka. Gua bahkan sampe sekarang ga tau apakah hal tersebut benar. Yang jelas hasilnya di muka nyokap jadi bagus dan di gua ancur lebur. Saat itu perjalanan melawan jerawat yang sangat membandel di mulai.

Sampe smp gua berkelana gonta ganti produk cuci muka dan semua tidak bekerja dengan baik di muka gua. Oh iya catetan juga, gua ini seorang penari yang kaya 3 bulan sekali pake makeup dempul. Tapi kalo beres makeup dempul gua bersiin pasti pake milk cleanser. Tapi gua yakin makeup dempul menjadi salah satu faktor gua jerawatan juga.
Pas smp karena nyokap gua sangat pintar dan sayang sama anak gadisnya. Gua di bawa ke dokter kulit dan kelamin untuk berobat jerawat.
Gua inget dokternya bilang gua ke sekolah harus pake topi dan masker juga tidak boleh terpapar sinar matahari terlalu lama. Tolong kalian bayangkan anak smp umur 12 tahun disuruh melakukan hal tersebut, ya jaman gua sih masih cuek bebek, sekarang mungkin engga. Jadi gua tidak melaksanakan saran dokter. Yang penting gua pake produk dia dan konsumsi obat dari dia. Gua 2x konsul jadi sekitar 6 bulan pake produk dia. Kinclong asli. Bangganya saya terhadap ibunda karena telah memberikan kebahagiaan saya kembali. Gua dan nyokap gua berfikir, Oke fix banget ini sembuh. Berobat pun stop. Gua lepas semua produk dia, karena gua males pake begituan. 2 bulan kemudian sepertinya masa kerja telah habis, muka gua balik lagi kaya dulu. Sedih ga si?
Karena nyokap gua sayang sama gua, dia bawa lagi gua ke dokter, tapi kali ini dokter kecantikan. Kalo dokter kecantikan ga ada yang harus kita konsumsi dan perawatan yang dikasih biasanya bekerja cepet banget, dulu gua 4 bulan juga kaya udah sembuh gitu, cuma belajar dari pengalaman membuat nyokap gua berfikir kalo gua ga boleh lepas dulu produknya sampe kaya setahun gitu.
Tapi,, setelah setahun itu muka gua bener bener putih, putih perawatan gitu tau ga sih kalian? rata banget putih sampe kata nyokap urat mukanya keliatan. Jadi nyokap bilang ke gua untuk stop lagipula gua jadi ketergantungan kalo ga ngelepas tu produk. Sama kaya dokter sebelumnya 2 bulan kemudian breakout kembali.

Kelas 9 sekitar tahun 2015 kan udah musim beauty vlogger gitu ya nah gua sangat amat banyak belajar dari mereka. Jadi gua terima kasih banget buat mereka. Pertama yang gua cari adalah sabun pembersih muka, gua tau yang bagus tuh cethapil tapi I have no money buat beli sabun muka semahal itu, jadi yang gua dapatkan adalah acnes creamy wash. Alhamdulillah banget gua kaya menemukan jodoh buat kulit muka gua. Cocok banget sist sampe sekarang gua pake. Mungkin sekarang udah botol ke belasan.

Setelah masuk sma, nyokap gua ngajak berobat lagi tapi katanya, ke dokter umum. Gua mikir mungkin obat yang dikasih ga akan sekeras dokter dokter yang kemarin. Dan iya bener aja obatnya ga terlalu berat gitu, gua juga cuma di suruh konsumsi obat kaya cuma 10 hari biasanya kulit gua bersih sampe 2 atau 3 bulan. Terus gua dikasih salep racikan dokter tsb. So far gua dateng ke dokter umum ini kalo lagi pengen ga jerawatan aja.

Buat kalian yang di daerah Tasikmalaya gua kasih info ya
Dokter SAPPK yang pertama gua kunjungi itu dokter Fransiska sekarang di Latifa Skin Clinic
Dokter kecantikan gua ganti-ganti tapi di klinik yang sama yaitu Michelle Skin Clinic
Dokter umum yang sekarang-sekarang itu Dr. Dedi di daerah Aksa Jaya Kawalu

Buat harga seinget gua mereka semua sama kaya sekitar 200-300 rb gitu. Tapi gatau ya kalo sekarang.

Nah karena gua cape ke dokter terus, gua ga pernah cape buat belajar ngenal kulit muka gua sendiri. Sekarang udah bener bener Alhamdulillah banget. Walapun ga pure pake produk tanpa dokter seengganya gua ga terlalu ketergantungan sama dokter. Buat cerita selanjutnya bakal gua tulis beda, mungkin judulnya skin care yaa.

Nah segitu aja ceritanya, semoga buat yang baca bisa bermanfaat.